Doktrin Tampar-Menampar Sebagai Esensi Ajaran Kasih


AJARAN KASIH YANG PERLU DIKASIHANI
Sementara melalui ajaran islam, ALLAH, Tuhan semesta alam berfirman kepada setiap manusia agar tegas dan realistis dalam menyikapi siapa saja yang memusuhi, apalagi sampai melakukan tindak agresi terhadap dirinya seperti di antaranya tertulis;

"Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (QS. 2:190) 

Maka entah roh dari Kudus atau mungkin juga dari Kediri, atau mungkin dari Solo yang mengilhaminya, Matius nekad menulis ajaran yang bertentangan dengan ajaran ALLAH di atas,  yang konon katanya adalah ajaran  Yesus, sebagai berikut: 
  
[Matius 5:39] Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. 

Lalu, dari hasil nguping kanan-kiri, Lukas "si tukang copas kabar burung" pun mengutil tulisan Matius tsb. Dengan menambah sedikit "bumbu penyedap rasa" supaya terdengar lebih cetar membahana di telinga jemaat ketika para pendeta mereka mebacakannya di atas mimbar, iapun kemudian latah ikut-ikutan menulis dalam kitabnya begini: 

[Lukas 6: 29] Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu." 

Inilah yang selama berabad-abad digadang-gadang oleh hampir semua pengikut Paulus sebagai landasan utama AJARAN KASIH kristen yang dalam konteks serupa, mereka klaim sebagai ajaran yang jauh lebih mulia, dan dalam angan-angan mereka, tentu saja lebih  unggul dibandikangkan dengan ajaran REALISTIS Islam yang mendorong SIKAP TEGAS kepada manusia manapun yang melakukan tindak kekerasan terhadap sesamanya!

Dan hebatnya, AJARAN KASIH yang sesungguhnya sangat perlu DIKASIHANI ini "diamini dan diimani" oleh semua pengikut paulus dengan cara menukar seluruh kemampuan intelktual mereka dengan kemampuan berfikir otak dan nalar domba yang sudah tentu tidak akan pernah "gathuk" tiap kali disejajarkan dengan kemampuan bernalar manusia yang sehat jasmani dan rohaninya!   

Kenapa "Ajaran Kasih" ini saya sebut sebagai ajaran yang patut dikasihani? 

Sebab tulisan matius yang dicopas pula oleh Lukas di atas sama sekali TIDAK SESUAI dengan sikap Yesus, dan celakanya, TIDAK SEDIKITPUN MENCERMINKAN sikap Paulus!

Tidak percaya?
Mari kita "intip" dan kita "sibak" lagi rahasia doktrin kristen yang dari waktu ke waktu terus saja dijejalkan ke kepala para domba pengikut Paulus!

Yohanes mencatat suatu peristiwa di mana Yesus, anak manusia yang dipaksa menjadi tuhan oleh Paulus,  ditempeleng oleh seorang penjaga sbb:

[Yohanes 18: 22] “Ketika Ia mengatakan hal itu, seorang penjaga yang berdiri di situ MENAMPAR muka-Nya sambil berkata: Begitukah jawab-Mu kepada Imam Besar?” 

Tahukah anda bagaimana sikap Yesus menerima perlakuan tsb? 
Apakah Yesus kemudian memberikan pipinya yang sebelah lagi untuk ditampar pula?

Perhatikan reaksi REALISTIS Yesus ini,

[Yohanes 18: 23] Jawab Yesus kepadanya: “Jikalau kata-Ku itu salah, tunjukkanlah salahnya, tetapi jikalau kata-Ku itu benar, mengapakah engkau menampar Aku?” 

TERNYATA Yesus PROTES KERAS! 
Ia tidak terima pipinya seenaknya saja digampar orang!  

Artinya, jika tulisan Matius yang dicopas oleh Lukas di atas memang benar ajaran Yesus, tentu saja ia akan bereaksi goblog begini:

[Yohanes 18: 23] “Jikalau kata-Ku itu salah, maka tamparlah lagi pipi-Ku yang satunya, tetapi jikalau kata-Ku itu benar, maka tampar jugalah pipi-Ku ini.” 

Jadi, AJARAN KASIH lewat cerita "tempeleng-menempeleng" ini sudah jelas NGAWUR dan BUKAN ajaran Yesus!  

Bagaimana pula versi Paulus?
Perhatikan seperti apa Lukas "si tukang copas kabar burung" menggambarkan sikap Paulus ketika mulutnya juga digampar orang!

[Kisah Para Rasul 23: 2-3] “Tetapi Imam Besar Ananias menyuruh orang-orang yang berdiri dekat Paulus untk menampar mulut Paulus. Membalas itu Paulus berkata: ALLAH AKAN MENAMPAR ENGKAU, hai tembok yang dikapur putih-putih!”

TERBUKTI Paulus tidak menyodorkan wajahnya seraya bersikap manis dan berkata; "Dengarlah hai kalian yang baru saja menampar mulutku, Allah akan bersukacita jika kalian tampar pula wajahku ini!" 

Yang justru terjadi adalah Paulus MARAH BESAR ketika mulutnya digampar orang, bahkan sampai MEYUMPAHI Imam besar yang memberi perintah agar ada orang yang menabok mulutnya yang memang penuh dengan dusta itu!

Untuk diketahui saja, kenapa Imam besar Ananias menyuruh orang untuk menggampar mulut Paulus adalah karena sang imam MARAH BESAR ketika rasul palsu ini menggunakan namanya  sebagai saksi untuk mendukung cerita dustanya bertemu Yesus dalam Kisah Para Rasul 9 yang dikarangnya bersama Lukas! 

Nah, sampai di sini, masih percayakah kalian pada doktrin NGAWUR yang secara sangat bodoh digambarkan oleh Matius dan dicopas oleh Lukas seperti di atas?

Selamat merenungi iman sendiri!
Salam bagi umat yang mengikuti petunjuk

[Sumber: Catatan GM]
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar