Berikut adalah beberapa kata, istilah, atau penyebutan atas objek-objek tertentu dalam literatur Islam yang kadangkala disinggung-singgung dalam dialog atau bahkan dalam debat lintas iman antar netter muslim dan non-muslim, tapi kemudian dialog menjadi ngambang karena "nggak konek" antara apa yang dimaksud oleh netter muslim dan apa yang dimengerti oleh lawan bicaranya yang sama sekali tidak akrab dengan istlah-istilah dalam khasanah keilmuan Islam.
Sebagai contoh, misalnya saja tentang gelar rasul yang dicontek oleh editor alkitab berbahasa Indonesia dari Al-Quran.
Kata ini berasal dari bahasa Arab: رسول Rasūl; Plural رسل Rusul) yang artinya adalah seseorang yang mendapat wahyu dari Allah dengan membawa suatu syari'at (ajaran agama) baru, dan ia diperintah untuk menyampaikan dan mengamalkan syariat tsb. Sementara nabi adalah seorang yang juga mendapat wahyu dari Allah tapi tidak untuk disampaikan kepada orang lain, atau jika disampaikan pun terbatas hanya di antara kaum yang sudah menjalankan syariat dari Rasul sebelumnya. Jadi walau sama-sama menerima wahyu dari Allah, nabi dan rasul tidak sama. Dan ini yang tidak dipahami oleh umumnya netter non-islam; bahwa menurut Islam setiap rasul pasti seorang nabi, namun tidak setiap nabi adalah seorang rasul.
Kenapa?
Karena dalam Islam, seseorang yang menerima wahyu dari Allah dalam konteks seperti tsb di atas, bila bukan untuk diajarkan sebagai syariat baru kepada kaumnya, digelari sebagai nabi. sedangkan apabila membawa syariat baru untuk diajarkan kepada kaumnya maka ia digelari sebagai rasul.
Karena dalam Islam, seseorang yang menerima wahyu dari Allah dalam konteks seperti tsb di atas, bila bukan untuk diajarkan sebagai syariat baru kepada kaumnya, digelari sebagai nabi. sedangkan apabila membawa syariat baru untuk diajarkan kepada kaumnya maka ia digelari sebagai rasul.
Dengan demikian maka seharusnya menjadi jelas kenapa dalam Islam ditegaskan bahwa seorang rasul sudah pasti seorang nabi (karena menerima wahyu dari Allah) dan seorang nabi belum tentu seorang rasul (karena sekalipun menerima wahyu dari Allah tapi perlu dilihat dulu apakah wahyu-wahyu tsb merupakan syariat baru atau bukan).
Nah, sampai di sini, ternyata editor alkitab indonesia yang seenak perut mencomot kata rasul dari Al-Quran untuk mengganti kata apostolos atau apostle yang artinya adalah pengikut atau murid dalam bahasa aslinya Grika (Yunani), tidak faham akan perbedaan prinsipil antara arti rasul dalam bahasa Arab dan arti apostel dalam bahasa Grika.
Nah, sampai di sini, ternyata editor alkitab indonesia yang seenak perut mencomot kata rasul dari Al-Quran untuk mengganti kata apostolos atau apostle yang artinya adalah pengikut atau murid dalam bahasa aslinya Grika (Yunani), tidak faham akan perbedaan prinsipil antara arti rasul dalam bahasa Arab dan arti apostel dalam bahasa Grika.
Akibatnya netter kristen akan mati-matian menolak penyebutan nabi dari netter muslim untuk Paulus (sebagai nabi palsu) karena mereka menganggap gelar "rasul" yang mereka nisbatkan kepada Paulus sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan gelar nabi!
Atau lebih menggelikan lagi, mereka akan ketawa-ketiwi sambil terheran-heran tidak mengerti kenapa umat Islam menggelari nama-nama seperti Adam, Nuh, Idris, Ishak, Yakub, Yusuf, Harun, Musa, Abraham, Solomon, Daud, Zakaria, Yahya, Isa dll yang ada dalam kitab mereka sebagai Nabi.
Dan puncaknya mereka sampai mencak-mencak bagai kebakaran jenggot karena tidak habis mengerti kenapa netter muslim enteng-enteng saja menyebut para Nabi di atas adalah Muslim!
Dan puncaknya mereka sampai mencak-mencak bagai kebakaran jenggot karena tidak habis mengerti kenapa netter muslim enteng-enteng saja menyebut para Nabi di atas adalah Muslim!
Istilah-istilah umum lain yang sering membingungkan mereka di antaranya adalah sbb:
0 Komentar