Menjawab Tudingan Miring Perihal Isra Mi'raj Dan Masjidil Aqsha






Ada beberapa catatan penting yang sangat perlu untuk anda fahami lebih dahulu sebelum buru-buru mengambil kesimpulan (yang ternyata masih keliru) menyangkut tudingan anda terhadap kesalahan Al-Qur'an dalam menggambarkan Masjid Al Aqsa. Catatan yang saya maksud di antaranya adalah tentang:

1. Makna "Masjid Aqsa" menurut terminologi Islam.
2. Tahun terjadinya peristiwa Isra' Mi'raj. 
3. Tahun dibangunnya Masjid Aqsa.
4. Definisi "ghaib" menurut pemahaman Islam.
5. Tinjauan sains terkait kisah Isra' Mi'raj. 

Secara ringkas saya bantu anda untuk memahaminya begini:

1. Istilah "Masjid al-Aqsa" dalam Islam tidak terbatas pada (bangunan) masjid saja, melainkan meliputi seluruh Al-Haram Asy-Syarif (Bukit Bait Suci). Ini bermakna bahwa yang disebut sebagai Masjid Aqsha tsb meliputi kawasan terbuka yang luas di seputar Al-Haram Asy-Syarif. Tidak ada salahnya anda ketahui bahwa dalam Islam, di belakang hari kawasan ini dikenal sebagai tempat ibadah kedua yang dibangun setelah Masjid Al-Haram di Mekkah. 

2. Peristiwa Isra' Mi'raj diperkirakan terjadi pada periode akhir kenabian di Makkah sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah. Menurut al-Maududi dan mayoritas ulama, Isra Mi'raj terjadi pada tahun pertama sebelum hijrah, yaitu antara tahun 620-621 M. 

3. Tidak diketahui secara pasti kapan persisnya Masjid Al-Aqsa pertama kali dibangun dan siapa yang memerintahkan untuk membangunnya, namun dapat dipastikan bahwa pembangunannya dilakukan pada masa awal pemerintahan Umayyah di Palestina. Berdasarkan kesaksian Arculf, seorang biarawan Galia yang pernah berziarah ke Palestina antara tahun 679-682, sejarawan arsitektur Sir Archibal Creswell berpendapat bahwa Umar bin Khattab mungkin adalah orang yang pertama kali mendirikan bangunan persegi empat primitif berkapasitas 3.000 jamaah di suatu tempat di Al-Haram Asy-Syarif (Bukit Bait Suci). 

Masjid Al-Aqsa pada awalnya adalah rumah ibadah kecil yang (diperkirakan) didirikan oleh Umar bin Khattab, salah seorang Khulafaur Rasyidin, tetapi telah diperbaiki dan dibangun kembali oleh khalifah Umayyah Abdul Malik dan diselesaikan oleh putranya Al-Walid pada tahun 705 Masehi. 

Setelah gempa bumi tahun 746, masjid ini hancur seluruhnya dan dibangun kembali oleh khalifah Abbasiyah Al-Mansur pada tahun 754, dan dikembangkan lagi oleh penggantinya Al-Mahdi pada tahun 780. Gempa berikutnya menghancurkan sebahagian besar Al-Aqsa pada tahun 1033, namun dua tahun kemudian khalifah Fatimiyyah Ali Azh-Zhahir membangun kembali masjid ini yang masih tetap berdiri hingga kini.

4. Definisi "ghaib" dalam Islam merujuk pada firman Allah, "Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)" (QS. 6:59).

Adapun segala kisah tentang peristiwa Isra' Mi'raj, sebagai salahsatu mukjizat yang diperlihatkan-Allah kepada umat manusia melalui nabi Muhammad saw, menurut kajian Islam termasuk dalam ranah peristiwa-peristiwa ghaib (dimensi supranatural), sehingga hanya sedikit sekali manusia yang dapat memahaminya dengan sempurna. Contohnya ini: selama perjalanan malamnya menuju Baitul Maqdis (Yerusalem), Nabi Muhammad saw mengendarai makhluk alam lain bernama "Al-Buraq" dan setibanya di sana beliau shalat dua rakaat di Bukit Bait Suci (Al-Haram Asy-Syarif). Setelah selesai shalat, malaikat Jibril membawanya naik ke langit di mana beliau bertemu dengan beberapa nabi lainnya, dan kemudian menerima perintah dari Allah yang menetapkan kewajiban bagi umat Islam agar menjalankan shalat lima waktu setiap harinya. Beliau kemudian kembali ke Mekkah. Atau, di Masjid inilah Nabi Muhammad saw singgah ketika melaksanakan Isra Mi’raj dan Nabi saw mengimami shalat berjamaah bersama 25 Rasul dan lebih dari 100.000 Nabi.

5. Secara saintifik, terjadi pada abad ke-6M pula, bagaimana anda akan mendefinisikan perjalanan seorang manusia dari bumi melintasi angkasa menuju langit dan kembali lagi ke bumi hanya dalam tempo satu malam saja? 

Sampai di sini, mari sama-sama kita lihat lagi keberatan anda pada penjelasan saya. Berdasarkan sedikit informasi di atas, maka kita bisa melihat sendiri bahwa:

(a). Bangunan Masjid Aqsa jelas belum ada pada saat terjadinya peristiwa Isra' Mi'raj. Ini bermakna shalat Nabi Muhammad saw pada malam itu (terlepas apakah sendiri atau berjamaah berdasarkan penafsiran masing-masing ulama) hampir dapat dipastikan dilaksanakan di tempat terbuka (sebagai ilustrasi, lihat foto di atas). 

Tentang ini dari awal, Sdr. Сергеи Андреев sudah mengisyaratkan bahwa anda keliru bila menganggap kata Masjid Aqsa dalam kisah Isra' Mi'raj versi Al-Qur'an itu harus berbentuk sebuah bangunan mesjid! 

(b). Anda mempertanyakan kapan Nabi Isa as turun ke bumi dan shalat bareng dengan Nabi Muhammad saw dst, atau tepatnya bagaimana mungkin ini bisa terjadi? 

Jawabannya sederhana saja. Anda dan saya sama-sama tidak tahu apa-apa tentang segala hal Maha Ghaib yang berasal dari sisi Allah SWT. Untuk membuktikan ketidaktahuan ini, mari kita kembali ke catatan no. 5 di atas. Tanyalah diri anda sendiri, bagaimanakah Nabi Muhammad saw melakukan perjalan pergi-pulang dari bumi ke langit dan kembali lagi ke bumi hanya dalam waktu satu malam itu? Bagaimana pula dalam peristiwa itu dikisahkan beliau bertemu dengan beberapa orang nabi terdahulu (yang sudah lama wafat) bahkan jauh sebelum Nabi Muhammad saw sendiri dilahirkan? Dan masih ada puluhan pertanyaan lain yang cenderung mendorong anda untuk berfikir bahwa peristiwa Isra' Mi'raj tidak lebih hanya sebuah cerita HOAX saja. 

Padahal jika anda benar-benar ingin tahu, sebenarnya ada banyak kajian tentang ini yang tersedia dari berbagai perspektif keilmuan, misalnya saja di sini. Namun kami, umat Islam, rata-rata lebih condong melihatnya dari pendekatan sufistik (tasawwuf). Hanya saja tentang ini saya sungguh tidak berharap anda akan tertarik untuk membahasnya. 

Saya kira ini cukup sebagai jawaban, sekaligus untuk pertanyaan anda pada saya dan pada Sdr. Сергеи Андреев.

Terima kasih sudah bertanya.



Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar