Di atas ini adalah illustrasi bagaimana, khususnya umat reformis Kristen Trinitarian, secara sadar mengekspresikan keyakinan iman mereka bahwa Yesus adalah satu dari 3 oknum Tuhan, atau lebih dahsyat lagi, sebagai Allah Yang Mahaesa!
YA!, doktrin ketuhanan dalam Kristen mengajarkan bahwa "pada mulanya" Yesus hanyalah anak Allah, lalu seiring dengan berjalannya waktu dan desakan kepentingan politis antara para pihak, yakni; para petinggi gereja Pauline, pengikut dan penentang mereka, kestabilan keamanan wilayah, dan kolaborasi kekuasan antara gereja dan para wakil penguasa pendudukan kekaisaran Romawi di wilayah Yudea dan sekitarnya, Yesus pun kemudian dipaksa oleh para bapa gereja untuk bertransformasi menjadi Allah itu sendiri (lihat lagi konsili Nicea)
Tapi nampaknya alkitab tidak bisa sepenuhnya berkompromi dengan gagasan makar kepada Allah ini, sehingga sedetil apapun direkayasa, ayat-ayat dalam bundel kitab-kitab yang dipercaya oleh umat Kristen sebagai gabungan antara kitab Torah, Mazmur dan Injil tetap menolak!
Akibatnya, seperti yang kemudian terbaca dalam illustrasi di atas; kita melihat sendiri betapa kacau dan melawan nalarnya doktrin Kristen tentang Ketuhanan Yesus ini!
Artinya, wawancara singkat di atas sebenarnya sudah lebih dari cukup untuk membuktikan bahwa menurut nalar orang-orang sehat jasmani dan rohani, walau bagaiamanpun dipaksakan, tetap saja Yesus BUKAN TUHAN!
Itu jika umat ini memang mau melepaskan diri dari jeratan dogma lalu benar-benar menggunakan akal sehatnya secara paripurna!
Bagaimana mungkin si Badu yang duduk di sebelah si Budi diyakini sebagai si Budi itu sendiri? Atau lebih spesifik lagi; bagaimana mungkin dua oknum yang jelas-jelas dinyatakan sedang duduk bersebalahan harus diyakini sebagai satu okum yang duduk sendirian?
Wallahu 'alam bissyawwab.
Akibatnya, seperti yang kemudian terbaca dalam illustrasi di atas; kita melihat sendiri betapa kacau dan melawan nalarnya doktrin Kristen tentang Ketuhanan Yesus ini!
Artinya, wawancara singkat di atas sebenarnya sudah lebih dari cukup untuk membuktikan bahwa menurut nalar orang-orang sehat jasmani dan rohani, walau bagaiamanpun dipaksakan, tetap saja Yesus BUKAN TUHAN!
Itu jika umat ini memang mau melepaskan diri dari jeratan dogma lalu benar-benar menggunakan akal sehatnya secara paripurna!
Bagaimana mungkin si Badu yang duduk di sebelah si Budi diyakini sebagai si Budi itu sendiri? Atau lebih spesifik lagi; bagaimana mungkin dua oknum yang jelas-jelas dinyatakan sedang duduk bersebalahan harus diyakini sebagai satu okum yang duduk sendirian?
Wallahu 'alam bissyawwab.
0 Komentar