Polemik Seputar Usia Khadijah Saat Menikah Dengan Rasulullah SAW

Pendapat yang selama ini dianggap "diterima secara aklamasi" bagi sebagian besar umat Islam adalah Khadijah binti Khuwaylid menikah dengan Nabi Muhammad tatkala berusia 40 tahun, sementara suaminya berusia 25. Sebagian besar sumber-sumber tradisional Islam menyebut angka tsb. Rujukan yang digunakan adalah riwayat-riwayat dari zaman Nabi Muhammad yang diklaim terverifikasi.

Akan tetapi dalam tiga dekade terakhir, muncul pendapat lain yang menyatakan Khadijah menikah dengan Muhammad di kisaran usia 28, bukan 40. Pendapat ini terutama disampaikan oleh Akram Dia’a Al-Umari (guru besar sejarah Islam Universitas Islam Madinah), Muhammad Hamidullah (m. 2002; akademisi pakistan), diperkuat oleh Yasir Abu Ammar Yasir Qadhi (peneliti di East Plano Islamic Center, Texas).

Pendapat ini juga berlandaskan pada sumber-sumber tradisional Islam. Hanya, jumlahnya lebih sedikit dibanding pendapat yang pertama. Ada pula yang berpendapat, meski sangat sedikit, umur Khadijah kala itu berada di kisaran antara 30-45. Tapi hipotesis ini sangat tidak populer di kalangan umat Islam.

Argumen umur kurang dari empat puluh dilandasi pertimbangan rasional berdasarkan faktor biologis. Pernikahan Nabi Muhammad dan Khadijah melahirkan enam anak, bahkan beberapa sumber menyatakan tujuh atau delapan.

Agak sulit bagi perempuan berusia 40-an untuk melahirkan anak sebanyak itu. Bahkan jika kita ambil jumlah yang paling sedikit (enam), angka itu pun sudah terlalu banyak. Salah satu sarjana Barat yang meragukan usia 40 tahun Khadijah adalah W. Montgomery Watt dalam bukunya Muhammad: Prophet and Statesman (1961). Watt memperkirakan usia Khadijah kurang dari itu sebab pernikahannya dengan Muhammad menghasilkan banyak anak. “Khadijah dikatakan telah berumur empat puluh, tapi ini barangkali hanya angka pembulatan. Bisa jadi dia berumur lebih muda karena mempunyai banyak anak, mungkin empat putri dan dua putra,” catat orientalis Skotlandia itu (hlm. 12).

Di buku sebelumnya, Muhammad at Mecca (1953), Watt menjelaskan lebih jauh tentang keraguannya: “Bahkan jika anak-anak Khadijah dilahirkan dengan jarak masing-masing satu tahun secara reguler, Khadijah akan berumur empat puluh delapan tahun ketika anak bontotnya dilahirkan. Ini memang tidak mustahil, tapi tidak cukup layak dikomentari; bahkan hal semacam itu barangkali dianggap sebagai mukjizat” (hlm. 38).

Tiga sejarawan Islam yang meragukan usia empat puluh Khadijah—yang nama-namanya disebut di atas—selain menelaah dari sumber-sumber tradisional Islam, juga mendasarkan argumennya kepada pertimbangan biologis. 

Studi akademik terbaru tentang Khadijah bertajuk Khadija: The First Muslim and the Wife of the Prophet Muhammad (2007) yang ditulis Resit Haylamaz, cendekiawan muslim Turki, tidak banyak membicarakan tentang perbedaan usia tersebut. Haylamaz cenderung menyepakati sumber-sumber tradisional yang secara dominan menyebut usia empat puluh Khadijah (hlm. 32-37).

Sementara itu penulis teologi kenamaan, Lesley Hazleton, tidak terlalu mempersoalkan umur pasti Khadijah. Dalam bukunya yang sangat populer, The First Muslim: The Story of Muhammad (2013), Hazleton hanya menyebut Khadijah “lebih tua” dari Muhammad. “Ini pernikahan yang tidak biasa. Khadijah berumur lebih tua dari Muhammad, dan sementara beberapa sumber menyebut secara beragam berapa pastinya umur Khadijah, secara umum disebut empat puluh untuk Khadijah dan dua puluh lima untuk Muhammad,” urai Hazleton.

Selain ada perbedaan pendapat tentang umur, ada pula perbedaan tentang status Khadijah kala menikah dengan Muhammad. Semua sumber dari kalangan Sunni menyatakan Khadijah adalah seorang janda saat itu. Ada yang menyebut ia sudah dua kali menikah sebelumnya, ada pula yang menyebut hanya satu kali.

Dari pernikahan sebelumnya, Khadijah disebut memiliki tiga anak, yaitu dua putra dan satu putri. Sedangkan sumber-sumber dari kalangan Syiah mengungkapkan Khadijah tidak pernah menikah dengan siapapun sebelum bersuamikan Muhammad. Anak-anak yang ada di rumah Khadijah dianggap sebagai anak angkat atau keponakannya. Ada pula yang menyebut Khadijah menikah pada usia 25 (seumuran dengan Muhammad). Salah satu pertimbangan dari pendapat di atas adalah kondisi kultural Makkah zaman itu. Hampir tidak mungkin Khadijah yang kaya raya dan berasal dari klan terhormat menikah dengan lelaki dari klan yang “lebih rendah” karena mMenurut versi Sunni, dua suami sebelumnya disebut berasal dari bani Tamin dan bani Makhzum yang berstatus sosial di bawah klan asal Khadijah.

BAGAIMANA MENURUT CATATAN PARA ULAMA HADITS?
Berdasarkan riwayat-riwayat popuer kita mengetahui bahwa dari pernikahan dengan Khadijah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dikaruniai 6 orang anak. Realita ini menuai tanda tanya, di usia berapakah sesungguhnya Khadijah menikah dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam?

Keterangan yang banyak tersebar di kitab-kitab Sirah, usia Khadijah ketika menikah dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam 40 tahun. Dan beliau meninggal di usia 65 tahun.

Keterangan ini berdasarkan riwayat yang disebutkan oleh Ibnu Sa’d dalam At-Thabaqat Al-Kubro, dari Al-Waqidi.

Dalam riwayat itu disebutkan:

وتزوجها رسول الله صلى الله عليه و سلم وهو بن خمس وعشرين سنة وخديجة يومئذ بنت أربعين سنة ولدت قبل الفيل بخمس عشرة سنة
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahinya (Khadijah) ketika beliau berusia 25 tahun, sementara Khadijah berusia 40 tahun.” [Thabaqat Ibn Sa’d, 1/132]

Sementara itu, para perawi hadis menegaskan bahwa Al-Waqidi perawi yang matruk (ditolak hadisnya). Yahya bin Main mengatakan tentang Al-Waqidi:

كان الواقدي يضع الحديث وضعاً
“Al-Waqidi benar-benar telah memalsu hadits.” [Masyikhatun Nasai, hlm. 76].

Di sisi lain, terdapat riwayat yang berbeda dengan keterangan dari Al-Waqidi. Al-Hakim dengan sanadnya, meriwayatkan dari Muhammad Ibnu Ishaq, beliau menyatakan:

وكان لها يوم تزوجها ثمان وعشرون سنة
“Pada hari pernikahannya (Khadijah), beliau berusia 28 tahun.” [Al-Mustadrak Al-Hakim, 11/157]

Hanya saja Ibnu Ishaq tidak menyertakan sanad berita ini.

Kemudian Al-Baihaqi dalam Dalail An-Nubuwah menukil perkataan Al-Hakim:

قرأت بخط أبي بكر بن أبي خيثمة قال : حدثنا مصعب بن عبد الله الزبيري قال : أكبر ولد رسول الله صلى الله عليه وسلم القاسم ، ثم زينب ، ثم عبد الله ، ثم أم كلثوم ، ثم فاطمة ، ثم رقية ….. ثم مات القاسم وهو أول ميت من ولده ، مات بمكة ، ثم مات عبد الله ، ثم بلغت خديجة خمسا وستين سنة ، ويقال خمسين سنة وهو أصح …
Aku membaca tulisan Abu Bakr bin Abi Khaitsamah yang mengatakan, bahwa Mus’ab bin Abdillah Az-Zubairi mengatakan: Anak tertua Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah Al-Qosim, kemudian Zainab, kemudian Abdullah, kemudian Ummu Kultsum, kemudian Fatimah, lalu Ruqayyah…. kemudian Al-Qosim meninggal, dan beliau adalah putra beliau pertama yang meninggal, dan meninggal di Mekah. Kemudian Abdullah meninggal, kemudian usia Khadijah menginjak 65 tahun. Ada yang mengatakan, (usia beliau) 50 tahun, dan itulah yang lebih kuat. [Ad-Dalail, no. 404]

Sementara itu, dalam Al-Bidayah wan Nihayah, Ibnu Katsir mengatakan

وهكذا نقل البيهقي عن الحاكم أنه كان عمر رسول الله صلى الله عليه و سلم حين تزوج خديجة خمسا وعشرين سنة وكان عمرها إذ ذاك خمسا وثلاثين وقيل خمسا وعشرين سنة
“…demikianlah dinukil oleh Al-Baihaqi dari Al-Hakim bahwa usia Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika menikah dengan Khadijah adalah 25 tahun, sedangkan usia Khadijah ketika itu adalah 35 tahun, ada juga yang mengatakan, 25 tahun…” [Al-Bidayah wa An-Nihayah, 2/295]

Kemudian, Ibnu Katsir ketika membahas tentang pernikahan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau membawakan dua riwayat,

وعن حكيم بن حزام قال كان عمر رسول الله يوم تزوج خديجة خمسا وعشرين سنة وعمرها أربعون سنة وعن ابن عباس كان عمرها ثمانيا وعشرين سنة رواهما ابن عساكر
Dari Hakim bin Hizam radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan, “Usia Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika menikahi Khadijah adalah 25 tahun. Sedangkan usia Khadijah 40 tahun.” Sementara dari Ibnu Abbas, bahwa usia Khadijah 28 tahun. Keduanya diriwayatkan Ibnu Asakir. [Al-Bidayah wa An-Nihayah, 5/293].

Berdasarkan ini, seperti sudah disebut di atas, Dr. Akram Dhiya Al-Umri menyimpulkan:

“Khadijah melahirkan anak dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dua lelaki dan empat perempuan, yang ini menguatkan riwayat Ibnu Ishaq (bahwa usia beliau 28 tahun). Karena umumnya wanita sudah berada di usia menapaus sebelum 50 tahun.” [As-Sirah An-Nabawiyah As-Shahihah, 1/113].


[Sumber: Ivan Aulia Ahsan | Tirto id | Ust. Ammi Nur Baits | Muslimah.or id


Maraji’.: Ma Syaa’a wa lam Yatsbut fi As-Shirah An-Nabawiyah, Muhammad bin Abdullah Al-Ausyan, Dar Thaibah, 1428 H.



Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar