Perbandingan Jumlah Korban Perang Kristen Dan Perang Islam

Mendiskreditkan ajaran Islam, sebenarnya adalah kegiatan yang sudah ada sejak dahulu, yaitu sejak Nabi Muhammad SAW diutus pertama kali di tanah Arab. Orang-orang Arab Jahiliyah di masa itu tidak pernah kehabisan akal untuk menghalangi manusia dari mendapat hidayah. Ada ada saja akal mereka untuk menjelekkan agama Islam, termasuk menjelekkan pribadi Rasulullah SAW.

Kadang mereka bilang Muhammad SAW itu orang gila, kadang mereka bilang penyihir, kadang mereka bilang penyair dan tidak jarang pula mereka bilang bahwa ajaran Muhammad SAW itu didapat dari banyak membaca kitab suci agama samawi sebelumnya. Maka kalau ada situs yang sering menjelekkan agama Islam hari ini, wajar-wajar saja. Memang sudah sunnatullah ada baik dan ada buruk, ada mukmin dan ada iblis laknatullah'alihi, dan adaal-haq dan ada al-batil.

Tentu saja situs seperti itu dimotori oleh orang-orang yang tidak punya iman, setidaknya oleh orang-orang yang keliru cara pandangnya terhadap agama Islam. Kita doakan saja bahwa siapa tahu suatu saat nanti Allah SWT akan memberikan hidayah kepada mereka.

Kita jangan terlalu emosi dan pesimis dengan hal ini. Bukankah kasus orang yang membenci agama Islam pada awalnya, kemudian mendapat hidayah dan akhirnya berbalik jadi pembela Islam nomor wahid, sudah terlalu banyak yang bisa disebut? Misalnya saja kisah-kisah berikut ini:

Taubatnya Umar bin Al-Khattab radhiyallahu'anhu
Sebelum masuk Islam, beliau adalah orang nomor satu yang sangat anti Islam, bukan hanya lidahnya saja yang tajam, bahkan pedangnya pun tidak ragu-ragu diayunkan untuk membunuh Muhammad SAW. Tapi kalau Allah SWT sudah berkehendak untuk memberi hidayah, tidak ada yang bisa menghalangi. Tiba-tiba hidayah itu merasuk ke dalam dirinya, dan beliau pun berbalik masuk Islam.

Konon hal itu karena Rasulullah SAW pernah berdoa agar Allah SWT menguatkan agama Islam ini dengan salah satu dari dua Umar. Ternyata yang diberi hidayah adalah Umar bin Al-Khattab. Jadilah beliau pembela Islam yang sejati.

Karena itu mari kita berdoa bersama-sama agar siapa pun yang kerjanya selalu menjelek-jelekkan Islam, baik lewat lisan, tulisan atau perbuatan, agar Allah SWT berkenan menurunkan hidayah-Nya ke dalam hatinya yang paling dalam, dan mengembalikannya ke jalan yang lurus. Amien ya rabbal 'alamin.

Islam Bukan Agama Darah
Sebenarnya mudah saja untuk menjawab tuduhan-tuduhan palsu, atau ejekan bahwa Islam adalah agama berdarah-darah, memerintahkan pembunuhan, menghalalkan peperangan, sampai mereka bilang bahwa Islam disebarkan lewat pedang.

Rasanya kita tidak perlu harus repot bertegang leher dengan mereka, apalagi harus berargumen dengan menggunakan ayat-ayat Al-Quran. Sebab umumnya mereka belum, atau sama sekali tidak pernah belajar ilmu Al-Quran. Jadi ajak saja mereka ke dunia yang lebih nyata, yaitu dunia fakta dan data.

Coba kita lihat sejarah Islam, khususnya sejarah nabi Muhammad SAW. Jika Islam dituduh haus darah, coba hitung berapa korban jiwa dalam peperangan Islam selama masa kerasulan nabi Muhammad SAW.

Dr. Muhammad Imarah pernah melakukan hitung-hitungan, ternyata dari 20-an perang besar yang pernah melibatkan Rasulullah SAW, tercatat korban jiwa hanya 386 orang saja. Itu pun sudah termasuk korban dari pihak muslim dan kafir.

Bayangkan, meski ada ayat yang memerintahkan perang dan membunuh orang kafir harbi di medan perang, nyatanya korban jiwa hanya 300-an orang saja sepajang sejarah nabi. Angka itu sangat kecil dibandingkan dengan angka korban jiwa yang terjadi di manapun di muka bumi.

Korban Perang Agama Kristen di Eropa
Coba bandingkan dengan perang saudara sesama Kristen antara sekte Katholik melawan Protestan di Eropa yang jumlah korban jiwa mencapai 10 juta nyawa. Kalau dikatakan bahwa Islam itu haus darah, karena perangnya telah merenggut 386 nyawa, lalu Katholik dan Protestanyang berperang saudara dan menewaskan 10 juta nyawa itu mau kita sebut apa?

Filosuf Perancis, Voltire (1694-1778), menyebutkan bahwa korban nyawa 10 juta orang itu terjadi di masa lalu, sama dengan 40% penduduk Eropa Tengah. Coba pikir lagi, siapa sih yang haus darah?

Korban Revolusi Bolsevic
Di Rusia untuk mewujudkan komunisme dilaksanakan Revolusi Bolsevic pada tahun 1917. Dan untuk itu telah terbunuh 19 juta orang. Setelah komunisme berkuasa, telah terhukum secara keji sekitar 2 juta orang dan sekitar 4 atau 5 juta orang diusir dari Rusia. Apakah kita masih mau bilang Islam itu harus darah, lalu komunisme itu mau kita bilang apa?

Korban Bom Atom Amerika di Jepang Di tahun 1945, Amerika telah menjatuhbom di Hiroshima yang merenggut nyawa 140 ribu orang. Sedangkan di Nagasaki jumlah korbannya 70 ribu jiwa. Belum terhitung mereka yang luka, sakit dan cacat seumur hidupterkena radiasi nuklirnya. Pengeboman itu dilakukan resmi oleh pemerintah Amerika di bawah kepemimpinan Rosevelt, Presiden USA saat itu. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, penemuan besar tenaga nuklir digunakan sebagai senjata pemusnah massal. Yang harus darah itu Islam atau Amerika?

Korban Suku Indian
Jauh sebelum benua Amerika didatangai bangsa Eropa, sudah terdapat suku asli yang menghuni dengan damai benua itu. Namun pada tahun 1830 lahir Indian Removal Act, peraturan yang memungkinkan pengusiran terhadap bangsa Indian demi kepentingan para pendatang yang didominasi oleh kulit putih. Akibatnya, lebih dari 70.000 orang Indian diusir dari tanahnya sehingga mengakibatkan ribuan orang meninggal. Apakah Islam masih mau dibilang haus darah, ataukah para koboi Amerika itu yang haus darah?

Korban Rwanda
Di Rwanda, kurang lebih 800.000 suku Tutsi menjadi korban pembantaian terencana oleh tokoh- tokoh militan suku Hutu, bahkan sebagian suku Hutu sendiri yang beraliran moderat, dalam arti tidak memusuhi suku Tutsi, juga menjadi korban pembantaian tersebut.

Korban Perang Dunia Kedua
Di tahun 1945, jumlah populasi umat manusia di muka bumi tercatat sebanyak 1, 9 milyar orang (1.971.470.000 jiwa). Di masa itu terjadi perang dunia kedua, tercatat jumlah korban jiwa mencapai angka fantastis, tidak kurang dari 62 juta orang, tepatnya 62, 537, 400 jiwa. Itu sama saja pembunuhan 3,17% jumlah populasi umat manusia di muka bumi. Dan perang itu melibatkan negara adidaya saat itu, yang nota bene bukan negeri Islam. Masihkah kita menuduh Islam sebagai agama peperangan? Pernahkah peradaban Islam melahirkan perang dunia?

Korban Pembantaian Yahudi di Palestina
Kelompok teroris Yahudi pimpinan Menachem Begin dengan anggota-anggotanya, antara lain Ariel Sharon, pada tahun 1948 pernah membantai 1.000 orang Arab penduduk Deir Yassin, selatan Jerusalem. Dan Ariel Sharon ketika menjabat Menteri Panglima Angkatan Bersenjata Israel, terlibat pembantaian 3.000 warga sipil Palestina di kamp pengungsi Sabhra dan Shatila, selatan Lebanon tahun 1982. Itu bukan perang tapi pembantaian. Pasukan bengis Yahudi Israel datang ke Palestina dan menembaki warga sipil yang tidak berdosa. Masih pulakah kita katakan Islam sebagai agama haus darah? Dan apakah kita masih ingin bilang bahwa Yahudi itu ramah, penuh kasihdan lemah lembut?

Korban Serbia di Bosnia
Pasukan Serbia dipimpin oleh Slobodan Milosevic melakukan operasi pembersihan etnis secara sistematis di kota-kota yang dikuasainya selama perang berlangsung. Sedikitnya 200.000 orang tewas dalam perang empat tahun tersebut. Dan penduduk Bosnia Herzegoviaberagama Islam, sejak zaman khilafah Turki Utsmani. Inikah yang dikatakan agama Islam haus darah?

Dan masih sederet panjang daftar lainnya lagi di sini dan di sini

Data Korban Perang Dalam Sirah Nabawi
Kalau Islam masih dikatakan haus darah, atau disebarkan dengan pedang, mari kita teliti lebih dalam jumlah jumlah korban tewas dalam peperangan dalam sejarah hidup Nabi Muhammad SAW.
  1. Perang Badar (Tahun 2H), korban kafir 70 orang, korban muslim 14 orang 
  2. Operasi Abdullah bin Jahsy (Tahun 2H), korban kafir 1 orang, korban muslim tidak ada. 
  3. Perang As-Sawiq (Tahun 2H), korban kafir tidak ada, korban muslim tidak ada. 
  4. Perang Tabuk (Tahun 2H), korban kafir tidak ada, korban muslim tidak ada
  5. Operasi Ka'ab bin Asyraf (Tahun 3H), korban kafir 1 orang, korban muslim tidak ada 
  6. Perang Uhud (Tahun 3H), korban kafir 22 orang, korban muslim 70 orang 
  7. Perang Hamra'ul Asad (Tahun 3H), korban kafir 1 orang, korban muslim tidak ada 
  8. Operasi Raji' (Tahun 3H), korban kafir tidak ada, korban muslim 7 orang 
  9. Operasi Bi'ru Ma'unah (Tahun 3H), korban kafir tidak ada, korban muslim 27 orang 
  10. Perang Khandaq (Tahun 5H), korban kafir 3 orang, korban muslim 5 orang 
  11. Perang Bani Quraidhah (Tahun 5H), korban kafir 600 orang, korban muslim tidak ada. Tapi sebenarnya angka ini tidak bisa dikatakan sebagai korban perang, karena 600 orang itu memag dihukum mati karena pengkhianatan yang sangat menyakitkan. 
  12. Operasi Atiq (Tahun 5H), korban kafir 1 orang, korban muslim tidak ada 
  13. Perang Dzi Qird (Tahun 6H), korban kafir 1 orang, korban muslim-muslim orang 
  14. Perang Bani Mushthaliq (Tahun 6H), korban kafirtidak ada, korban muslim 1 orang 
  15. Perang Khaibar (Tahun 7H), korban kafir 2 orang, korban muslim 20 orang 
  16. Perang Wadilqura (Tahun 7H), korban kafir tidak ada, korban muslim 1 orang 
  17. Perang Mu'tah (Tahun 8H), korban kafir tidak ada, korban muslim 11 orang 
  18. Perang Fathu Makkah (Tahun 8H), korban kafir 17 orang, korban muslim 3 orang 
  19. Perang Hunain (Tahun 8H), korban kafir 84 orang, korban muslim 4 orang 
  20. Perang Thaif (Tahun 8H), korban kafir tidak ada orang, korban muslim 13 orang 
Itulah data otentik korban perang dalam sejarah nabi Muhammad SAW selama 23 tahun berdakwah, jumlahnya hanya 386 jiwa saja, sudah termasuk muslim dan kafir.

Mana buktinya kalau Islam itu haus darah dan memerintahkan pembunuhan? Semua itu hanya tuduhan yang tidak jelas ujung pangkalnya, buatan orang-orang kafir yang pandai menipu. Mereka gunakan ayat Quran untuk mencari-cari alasan bahwa Islam itu haus darah, ternyata argumentasi mereka mentah, sebab di dalam tataran sejarah, tidak pernah terbukti tuduhan itu.

Justru kehidupan di luar Islam adalah kehidupan yang penuh bersimbah darah yang menjijikkan.
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,


[Dari Ahmad Sarwat, Lc | eramuslim]

Baca juga:


Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar