Pertanyaan Kritis Seputar Kisah Para Rasul Bab-9


Kis 9:4 Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: “Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?”

Kis 9:5 Jawab Saulus: “Siapakah Engkau, Tuhan?” Kata-Nya: “Akulah Yesus yang kau aniaya itu."

Pernahkah umat Kristen memperhatikan ayat sederhana diatas? Ayat di atas menceritakan bahwa Paulus mendengar suara Yesus. Yang menjadi pertanyaan, mengapa Paulus menjawab: “Siapakah Engkau, Tuhan?” Perhatikan baik-baik. Cobalah kita pahami kalimat ini “Siapakah Engkau, Tuhan?"

Yang menjadi pertanyaan adalah : 

Bagaimana Paulus tahu bahwa yang memanggilnya adalah Tuhan? Bukankah Tuhan tidak bisa didengar dan dilihat? (Yohanes 5:37). Seandainya suara Tuhan bisa didengar pun, bagaimana Paulus tahu yang memanggilnya adalah Tuhan?

Paulus berkata “Siapakah Engkau, Tuhan?” Kata “Tuhan” di sini jelas mengandung arti bahwa Paulus sudah tahu bahwa yang di depannya itu adalah Yesus.

Perhatikan ini: Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh murid-murid "Tuhan". Ia menghadap Imam Besar, (Kis 9:1).

Tentu saja maksud “Tuhan” di sini adalah Yesus. Jika bukan, lalu "Tuhan" yang mana lagi yang ditanyakan oleh Paulus? 

Bukankah Paulus belum pernah bertemu Yesus? Jadi, bagaimana cara Paulus menganiaya Yesus?

Dari Kisah Para Rasul 9:5, meloncat ke 9:6 

Demikianlah bunyi ayat Kisah Para Rasul 9:6

"Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kau perbuat.”

Pada awal ayat ada kata “tetapi”, apakah anda menemukan korelasi antara ayat 9:5 dengan 9:6? Sepertinya ada suatu pembicaraan yang terputus (hilang) antara ayat 9:5 dengan 9:6. Apakah kalimat yang seharusnya menjadi penghubung dengan kata “Tetapi” tersebut?

Dalam terjemah bahasa Inggris Kisah Para Rasul 9:5 berbeda dengan terjemah bahasa Indonesia. Ada kalimat yang kurang dalam bahasa Indonesia.

KISAH PARA RASUL

[Act 9:5] And he said, “Who are You, Lord?” Then the Lord said, “I am Jesus, whom you are persecuting. It [is] hard for you to kick against the goads.” (NEW KING JAMES VERSION)

[Act 9:5] And [Saul] said, Who art thou, Lord? And the Lord said, I am Jesus whom thou persecutest: it is hard for thee to kick against the pricks (KING JAMES VERSION)

[Act 9:5] Dan dia (Paulus) berkata, “Siapakah Engkau, Tuhan?” Kemudian Tuhan berkata, “Akulah Yesus, yang engkau aniaya. it is hard for thee to kick against the pricks

Lihat ayat diatas, kata “PRICK” dalam King James Version diubah menjadi “GOADS” dalam New King James Version

Menurut Slang Dictionary di sini, definisi prick adalah:
The penis. (usually objectionable): He held his hands over his prick and ran for the bedroom. A stupid or obnoxious male. (Usually objectionable): You stupid prick! Get out of here!

Dalam terjemahan bahasa Indonesia kalimat: “it is hard for thee to kick against the pricks" - Apa arti sesungguhnya? Mungkin arti dari kalimat itu “Sulitnya mengajar si Dungu.” Kalimat itu di beberapa bible (termasuk versi Indonesia) sekarang tidak ada! LAI menterjemahkannya sebagai “Sukar bagimu menendang ke galah rangsang” Galah Rangsang? Apa artinya? PENISKAH?

Dalam Kisah Para Rasul 9:15-17 disebutkan bahwa Yesus telah mengangkat Paulus sebagai orang Pilihan untuk menyampaikan firmannya.

9:15-17 Tetapi firman Tuhan kepadanya: “Pergilah, sebab orang ini (Paulus) adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel.Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku.”Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya: “Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus.”

Bagaimana mungkin Yesus memilih Paulus untuk menjadi orang Pilihan? Atas dasar dan alasan apa? Karena pertobatan atas semua yang pernah dilakukannya?

Kisah Para Rasul 9:1-3 merupakan ayat-ayat di mana Paulus dengan kuasa Imam akan membasmi pengikut Yesus di Damsyik. Lalu tiba-tiba pada ayat Kisah Para Rasul 9:4-5 & 15-17 (lihat awal penulisan ini), Yesus memilih Paulus dengan suara ghaibnya. Lalu atas alasan apa pengangkatan ini? Tidak ada suatu kronologis cerita bahwa Paulus bertobat sebelumnya dan melakukan banyak kebajikan atas nama Yesus. Tetapi langsung diangkat menjadi orang pilihan Yesus. Suatu pemilihan dengan alasan yang aneh. Betulkah Yesus melakukan hal ini? Atau ini hanya ayat rekaan Paulus saja?

"Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku (Paulus) semakin melimpah bagi kemuliaan-Nya, mengapa aku (Paulus) masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa? " (Roma 3:7).

Kita lanjutkan sedikit lagi:

"Pribadi Paulus telah kita kenal. Ia bukan saja ahli "putar-balik" yang mengagumkan, tetapi juga seorang yang keras kepala. Ia pun dengan bangga menulis bahwa ia tidak mau tunduk kepada siapa pun - dapat diartikan termasuk kepada Yesus, bahkan Tuhan - dan begitulah katanya, bahwa segala sesuatu adalah halal baginya, meskipun segala sesuatu itu belum tentu berfaedah.

Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apa pun. (I Korintus 6:12)

Keterangan dustanya ini berlarut-larut terus, sehingga kita dapati pula nanti, pada waktu ia menerima "panggilan Ilhami" seperti misalnya menurut keterangannya yang pertama, ia tidak melihat apa-apa, tapi menurut keterangan keduanya ia melihat cahaya.

Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku? (Kisah Para Rasul 9:4)

Menurut keterangannya yang pertama bahwa hanya ia sendiri yang mendengarkan suara itu, sementara menurut keterangannya yang kedua, katanya kami semuanya mendengarkan. Menurut keterangannya yang pertama ia mengatakan bahwa hanya ia sendiri yang jatuh, namun menurut keterangan yang kedua ia mengatakan "kami semuanya rebah."

Dan mereka yang menyertai aku, memang melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yang berkata kepadaku, tidak mereka dengar. (Kisah Para Rasul 22:9).

Kami semua rebah ke tanah dan aku mendengar suatu suara yang mengatakan kepadaku dalam bahasa Ibrani: Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku? Sukar bagimu menendang ke galah rangsang. (Kisah Para Rasul 26:14)

Ia tidak melihat apa-apa, tetapi dapat menyaksikan dengan jelas kawan-kawannya berjatuhan. Tidakkah ini menarik? Apalagi jika anda tahu bahwa potongan-potongan kisah di atas merupakan bagian dari rangkaian cerita yang ditulisnya untuk meyakinkan kepada anda bahwa ia telah didatangi oleh Ruh Yesus (yang sudah mati), dan mendengar suara Yesus sendiri yang bertitah, kemudian mengangkatnya menjadi seorang Rasul!

Di mana menariknya? Perhatikanlah, bahwa meskipun saat peristiwa itu berlangsung "katanya" ia sedang bersama beberapa orang lain, tapi tak seorang pun dari mereka yang ikut melihat, apalagi mendengar ucapan atau suara Yesus yang bertitah kepadanya. Artinya, tidak ada satu orang pun saksi mata yang patut dianggap kredibel untuk menguatkan pengakuannya itu!

Dengan demikian, bagi orang-orang berakal yang tidak sudi dianggap bodoh sehinga dikira mudah dibohongi, maka kesimpulan dari seluruh cerita ini hanya satu, yaitu BOHONG!


Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar